Menag Minta Saudi Jamin Suplai Listrik di Arafah
By Admin
nusakini.com-- Agar lebih nyaman saat menjalani wukuf di Arafah, Pemerintah Indonesia akan menambahkan fasilitas water fan di tenda-tenda jemaah. Untuk itu, Menteri Agama meminta agar Pemerintah Saudi dapat menjamin ketersediaan pasokan listrik di Arafah sehingga tidak terjadi lagi pemadaman, khususnya saat puncak wukuf arafah.
Permintaan ini disampaikan oleh Menag Lukman saat bertemu dengan Menteri Haji Arab Saudi Muhammad Shalih Thahir Banten di kantor Kementerian Haji, Jeddah, Senin (27/6).
“Jaminan suplai listrik di Arafah nanti sebagai pendukung Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia yang akan memasang water fan di tenda-tenda jamaah haji guna mengatasi suhu udara yang panas” jelas Lukman. Jaminan pasokan suplai listrik juga penting untuk memastikan seluruh fasilitas klinik kesehatan haji di Arafah berjalan dengan baik.
Selain listrik, Menag juga meminta dukungan perizinan pengadaan 15 unit ambulan kepada Menteri Haji. Menurutnya, pengadaan 15 unit ambulan baru itu nantinya menjadi pengganti kendaraan lama yang akan dioperasikan oleh tim kesehatan haji. Keberadaan ambulan baru ini penting dalam rangka meningkatkan pelayanan dan perlindungan jemaah haji di Mekkah, Arafah – Mina, dan Madinah.
Pertemuan dengan Menteri Haji yang masih keturunan Banten ini berlangsung dalam suasana akrab. Menag sendiri didampingi oleh Konsul KJRI Jeddah Dicky Yunus, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil, dan Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis.
Hal lain yang disampaikan Menag kepada Menteri Haji Saudi adalah terkait percepatan pemrosesan visa dan pengaturan jadwal penerbangan di Bandara Madinah. Sebab, sebagaimana tahun lalu, gelombang pertama jemaah haji Indonesia akan mendarat langsung di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
“Ada beberapa hal penting saya sampaikan kepada beliau (Menteri Haji Saudi) terkait peningkatan layanan dan persiapan penyelenggaraan haji tahun ini, terutama persoalan visa jemaah haji yang belum keluar karena kendala teknis dan perlu mendapat perhatian penuh Menteri Haji Arab Saudi,” ungkap Menag.
Atas nama Pemerintah dan Bangsa Indonesia, Menag juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Arab Saudi yang selama ini memberi perhatian besar terhadap pelayanan haji Indonesia mengingat jumlah jemaah haji yang paling banyak. (p/ab)